Flash back
Asslamualaikum Wr Wb
Ini adalah cerita gue yg masih amatir. Di buat di bulan september 2013 yang selalu tersimpan tanpa debu di dalam draft hee" ...
Ingin share aja soalnya ngakak pas pagi2 buka draft.
Tepat di umur 18 tahun kurang 2 bulan, aku kehilangan
seluruh semangat dan kepercayaan diriku. Hatiku remuk dan hancur. Hingga
akhirnya aku mengikrarkan diriku untuk tidak jatuh cinta. Apa sih itu
cinta-cintaan, huh -,- Lelaki mana pula
yang menyukai gadis layak bakteri e-coli (pendek, gemuk) ditambah si bintik
kecil merah yang menghiasi wajahku. Sungguh aku sudah pasrah dalam masalah
cinta dan asmara. Cintaku selalu saja tak terbalas. Pengabaian dari seseorang
yang ku dambakan itu yo wis lumrah nggo aku. Masa remajaku tak seperti masa remaja temanku yang lain yang menyandang
gelar status “ Berpacaran”. Selama ini aku hanya menjadi ATC (Ahli Teori Cinta)
dan pendengar setia bagi mereka. Bukankah rasa suka sayang adalah anugerah dari
sang maha Cinta. Manusiawi bukan? Yah bagiku cinta tak pernah adil dan tak ada
bagi diriku seperti ini.
*****
MASA SMP Ku
Aku tumbuh sebagai gadis yang secara pysicly buruk.
Keluargaku selalu memanggilku dengan panggilan ‘ATUN”. Kamu tau atun? Iya Atun
pemeran dalam sinetron “Si DOEL” yang memiliki rambut mekar hampir kribo,
berkulit hitam, dan gendut. Waktu itu aku duduk dibangku kelas VII. Aku masih
saja tak peduli dengan penampilanku. aku yang cengeng , pemalas, selalu saja
meratapi hidup, aku yang bodoh didalam kelas, aku yang minder, aku yang selalu
mengeluh, aku yang pendiam.. Bagaimana tak mengeluh? Diluar sana teman-temanku
selalu saja mencemooh aku, menyudutkan diriku. Harusnya keluargaku adalah obat
dan penyemangat buat menjadikan aku be optimist and confident. But,,,, mereka
sama saja dengan orang-orang diluar sana.
Aku termasuk anak yang tertutup, kalo abis di ejek temen
atau pun dapet nilai jelek ataupun temen kelas tak ada yang mau menjadikan aku
anggota kelompoknya aku diam dan tidak cerita ke orang tua. Yang bisa kulakukan
hanya menangis. Apa yang salah dari diriku. Hingga mereka pun tak mau
berkelompok denganku? Aku malas untuk berangkat sekolah. Hingga orang tuaku
mencubit agar aku bangun dari kasur terkutuk dan bersegera siap untuk berangkat
menuntut ilmu.
Untuk pertama kalinya aku jatuh cinta. Jatuh cinta pada
seseorang yang salah yang terlalu sempurna dan special buatku. Bagaimana tidak.
Aku jatuh cinta pada wakil ketua osis yang smart, memiliki jiwa pemimpin, dan
tentu manis dipandang mata. Yah awalnya hanya kekaguman tok dan akhirnya
kekaguman itu mengakar dan semakin tumbuh. Dia hanya menyapaku dengan panggila
Mar’ah pun aku sudah flying tidak karuan. Aku yakin dia mengerti akan perasaan
ku walau tak pernah ku ungkapkan secara langsung. Namun, apalah aku. Aku yang
terlalu berharap lebih. Aku yang tidak sadar diri akan aku. Aku yang buta
diluar sana bukan aku saja yang mendambakannya. Untuk pertama kalinya.... aku
menangisi perasaanku yang tak terbalas. Aku menangisi seseorang yang menjadi
alasan aku rajin berangkat ke sekolah, aku menjadi selalu senyum dan semangat.
“Dia telah berdua” . ah mar’ah bodohnya
kau terlalu percaya dirinya kau? Bagaimana mungkin lelaki yang special seperti
itu akan membalas perasaan yg sama dengan gadis sepertimu? “ aku hanya bisa
menangis menangis. Setelah 2 bulan aku tenggelam dan berhenti menangisinya,
mungkin kini air mataku telah kering dipipi isakku telah hilang oleh senyap
tapi kamu tau? Tangisan ini terus ada di hati kesedihan, rasa sakit ini tak
akan hilang. Iya cinta pertamaku telah pergi. Dan itulah kenyataannya....
Pernah suatu ketika aku digosipkan bahwa aku menyukai teman
lelaki sekelasku. Ah padahal ya rasaku biasa saja. Tia sahabatku yang iseng
nyeletuk, eh fadli dapat salam dari mar’ah noh. Ehehe *gayanya bocah smp kan
gitu ye... tapi fadli terlalu menganggap itu serius aku merasa ia menjadi
dingin dan slalu menghindar dariku. Pernah tia mengadu kepadaku, ketiaka ia
menitipkan salamku padanya, ia menjawab isshh ngapain gendut gitu juga. Jujur
saja aku sakit hati bukan bukan karena ia mengabaikan aku, aku tak peduli
dengan itu toh aku memang tak ada rasa apapun. Aku sakit hati karena apakah ia
tak bisa menghargaiku dan menjaga ucapannya??
*********
Masa Smu ku
Aku belajar dari pengalamanku. Aku merubah sikapku. Aku lelah
selalu dihina dan direndahkan oleh mereka. Aku mulai menjadi gadis yang rajin,
semangat iya semangat buat orang tuaku, meskipun rasa minder itu masih melekat,
cengeng itu tak mau lepas. Buatku dengan
menangis aku bisa tenang dan lebih baik. Dan kadang buatku juga dengan makan
plus ngemil banyak kesedihanku seakan sirna. Itulah yang membuat tubuhku makin
subur. Aku mulai mengikuti les tambahan matematika, b.inggris di rumah. My life
style is monoton. Yang hanya pulang sekolah, makan, istirahat, membantu orang
tua, dan malamnya belajar belajar dan belajar. Di sajadah malam itu aku selalu
merintih, mengeluh dan menangis berharap aku bisa jadi juara kelas dan
membuktikan kpada para penghina aku tak serendah yang mereka pikirkan.
Ketika itu aku merasa langit mendengar doaku,
malaikat-malaikat meng-aamiin kan doaku, dan Dia sang Maha menjabah doaku. Aku
berhasil menjadi juara kelas. Dan aku dipertemukan oleh 2 teman yang luar
biasa, teman yang bisa memotivasiku, teman yang hobi berorganisasi. Tapi
sungguh disayangkan aku tak tertarik dengan organisasi. Terlebih ketua osisku
yang sekarang adalah wakil osisku dulu di SMP. Di smu aku lebih merasa
dihargai. Jika ada tugas kelompok banyak yang ingin bersamaku. Guru-guru pun
mengenalku. Terlebih guru matematika dan guru kimia. Mmm namn yah seperti itu
dalam dunia sosialisasi aku masih saja selalu minder, dan tak bisa berinteraksi
dengan baik.
Awal pertengan semester awal, aku suka dengan teman lelakiku
yang beda kelas, aku mengenalnya ketika dia bermain basket dilapangan sekolah.
Diam-diam aku menyukainya. Aku hanya tau namanya yang aku tau juga dia pandai
di bidang matematika. Dan selalu memperhatikan sikapnya secara diam-diam.
Hehehe... ketika aku duduk di bangku kelas XI aku berhasil masuk ke jurusan
favorit dan dambaan ku yaitu XI-IPA “Alhamdulilah”.... dan yang membuat ku syok
aku sekelas dengan dia, itu lho dia yang aku suka secara diam. Semakin hari
semakin lama aku mengenaknya cowo yang smart, pendiam, hobi melukis dan bermaen
basket, selalu menjaga kebersihan, dan
terlihat cool. Yah meskipun ia menjadi musuh lagi-lagi musuh dalam belajar.
Ehehehe. Aku selalu sekelompok dengannya bahkan agak akrab. Aku pintar
menyembunyika rasaku yang mengakar semakin lebat. Aku rasa “ I’m Falling in
Love” . dan kamu tau apa? Ternyata banyak adek kelas yang menyukainya juga.
Huh, selalu saja setiap aku jatuh cinta ada saja saingannya.
Aku tak bisa memendam rasa ini. Aku rasa dia lelaki yang tak
peka. Kamu tau? Semakin rasa ini ku pendam semakin aku menggila sendiri? Ohhh
haruskah ku ungkapkan rasa? Ataukah harus tetap ku jaga kehormatan perasaanku.
Aku hanya takut ketika dia mengeahui itu dia akan menghindar dan menjauhiku.
2 tahun lebih rasa ini kubiarkan mengalir hanya 2 temanku
yang mengetahui aku suka. Dan pernah menjadi rumor kelas. Aku tak kuasa. Aku
nekad mengukapkannya. Aku bilang aku suka padanya lewat pesan singkat itu. Tapi
kamu tahu apa??? Hal yang aku takutkan sungguh terjadi. Dia menjauh dan
menghindar dariku. Tuhan selalu saja seperti ini? Apakah orang gendut sepertiku
dilarang untuk jatuh cinta?. Apa yang salah dari gadis gendut. Mengapa gadis
gendut selalu saja dipojok dan disudutkan. Katakan padaku apa yang salah dari
diriku ini?
Dua minggu setelah kuungkapkan rasa, dua minggu itu juga ia
tak menegur ataupun berbicara denganku. Entahlah aku rasa aku #kapok jatuh
cinta. Apalagi harus mengungkapkannya.
Lagi lagi dan lagi aku menangis menagis terisak-isak. Aku
makan dan ngemil banyak. Yah alhasil kurus itu mustahil bagi diriku. Aku
memilih untuk puasa. Iya banyak yang bilang puasa itu melatih kesabaran. Aku
berusaha menyibukkan diriku ke hal-hal yang bermanfaat seperti membantu orang
tua, membaca novel, bermain dengan anak kecil atau degan adekku. Perasaan ingin
makan itu pun perlahan menghilang. Aku berusaha untuk memperbaiki diri. Peduli
akan penampilan fisikku. Aku rajin olahraga, menjaga pola makan, rajin
melulurkan badan intinya merawat tubuh.
Waktu itu aku memiliki berat badan 59 dengan tinggi 150cm.
dan Alhamdulilah berat badanku turun 5 kg menjadi 54kg. Aku pergi ke salon
untuk meluruskan rambutku (smoothing rambut). Aku berusaha untuk konsisten
menjaga pola makanku.
Masa kuliahku ( It’s my life Now !!!! )
Umurku tepat 17 tahun saat memasuki bangku kuliah. Inilah kehidupan
sesungguhnya. Jauh dari orang tua, tak ada lagi nasehat dari guru, dan belum ku
temukan teman yang menurutku teman, serta berbagai masalah selalu datang
menerpa. Terutama tentang cinta. Aku trauma untuk jatuh cinta. Namun, tak
munafik. Aku iri (jeaous) terhadap teman yang memiliki pacar. Aku tak tau
bagaimana rasanya diperhatikan dan di sayangi. Aku ingin hallayaknya mereka. Memang
semenjak kuliah ada beberapa lelaki yang dekat dan care tapi aku tak suka. Hati
ini masih belum bisa bersikap bijak ketika yang datang bukan dambaanku.
Suatu ketika aku dikenalkan kepada teman lelaki kk kelasku. Jujur
saja aku meng-iyakan untuk berkenalan. Ya toh sekadar menambah teman. Kita kenalan
hanya lewat BBM, entahlah aku merasakan hal yang berbeda...
Kamu tau apa? Hidupku menjadi lebih indah, dia datang bah
malaikat, membuatku berarti sebagai wanita, membuat hariku selalu tersenyum,
dia telah mencuri hatiku.. sebulan kita berkenalan dan bertemu, aku menyandang
gelar “ Berpacaran “ wowww untuk pertama kalinya, di umur 17 tahun itu. lelaki
tampan, sipit nan baik hatinya. Untuk pertama kalinya ada lelaki yang selalu
antar-jemput, untuk pertama kalinya ada lelaki yg memberikan perhatiannya
padaku, untuk pertama kalinya ada lelaki yang selalu mentraktirku ketika makan.
untuk pertama kalinya ada lelaki yang membuatku manja dan nyaman. untuk pertama
kalinya aku merasa diriku sempurna, u know i’m feel beautiful in the word and I’m
very happy with him. Sayangnya, hal itu
hanya berlangsung 3 bulan lamanya. Aku mengakhiri hubungan ini. Dia telah pergi membawa sepotong hatiku. Hidupku
merasa nestapa tanpanya. Putus cinta itu memang wajar, yang tidah wajar adalah
putus tapi masih cinta. Kalimat itulah yang pas untukku saat ini.
Namun, aku yakin akan tiba saatnya akan indah pada waktunya.
Aku percaya Dia telah menyiapkan yang lebih baik untukku.
Pelajaran hidup untukku :
Kenyataan bahwa diri kita itu indah patut dipuji, patut
disyukuri apapun adanya diri kita.
Jadilah tubuh bernyawa yang benar-benar membahagiakan penciptanya.
Diriku adalah diriku, bukan dirimu atau dirinya.
Kenapa mesti malu menjadi diri sendiri, sedangkan ketentuan
takdir sudah menunjuk telak ke badan ini, bahwasanya inilah diriku, jalanku,
dan semuanya tergantung padaku.
Aku memutuskan untuk menjadi wanita mandirii, tegar, dan
wanita serba bisa. Aku tak peduli lagi apa kata meraka.
Aku ingin beristiqamah menjaga perasaan dan cinta. read : #udah putusin aja, I believe (jomblo bermanfaat Married bermanfaat) <<-- Recomended
Aku fokus untuk menuntut ilmu dan selalu optimis dan percaya
diri.
Nb: ini curhatan pribadiku lho,, entahlah kalianpun akan berkomentar apa. Whatever :)
1 Komentar:
bru pertama baca dan komentar ku adalah cool men.... lanjutkan,,, hahaha
Posting Komentar
Berlangganan Posting Komentar [Atom]
<< Beranda